Duda Banjarnegara Cari Jodoh, Buka Pendaftaran untuk Wanita Lajang
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, masih ada sekelompok orang yang mempercayai cara tradisional dalam mencari jodoh, salah satunya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Seorang duda bernama Supriyanto (45 tahun) saat ini sedang mencari jodoh dan telah membuka pendaftaran bagi wanita lajang yang berminat.
Supriyanto merupakan duda dengan dua orang anak yang berprofesi sebagai petani. Ia tinggal di Desa Pagentan, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara. Ia mengaku sudah lama menjanda dan merasa kesepian.
“Saya sudah menjanda selama tiga tahun. Selama ini saya tinggal bersama anak-anak. Tapi rasanya ada yang kurang. Saya butuh pendamping hidup,” ujar Supriyanto.
Supriyanto mengatakan bahwa ia tidak muluk-muluk dalam mencari pendamping hidup. Ia hanya menginginkan wanita yang baik hati, pekerja keras, dan dapat menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya.
“Saya tidak mencari yang cantik atau kaya. Cukup wanita yang baik, bisa merawat rumah tangga, dan sayang sama anak saya,” katanya.
Untuk mencari jodoh, Supriyanto telah menyebarkan informasi melalui media sosial dan juga memasang pengumuman di beberapa tempat di Banjarnegara. Ia juga melibatkan kerabat dan tetangganya untuk membantu mencarikan calon istri.
Hingga saat ini, sudah ada beberapa wanita yang mendaftar dan menyampaikan ketertarikannya untuk menjadi istri Supriyanto. Namun, ia masih belum menentukan pilihan karena ingin mempertimbangkan semuanya dengan matang.
“Saya ingin memilih dengan baik. Saya tidak mau salah pilih lagi. Saya ingin mendapatkan istri yang bisa menjadi teman hidup, bukan hanya istri di atas kertas,” tegas Supriyanto.
Bagi wanita lajang yang berminat menjadi istri Supriyanto, bisa langsung menghubungi nomor yang tertera pada pengumuman yang telah disebarkan. Pendaftaran tidak dipungut biaya apapun.
Fenomena duda yang mencari jodoh secara tradisional masih cukup umum terjadi di Banjarnegara. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya masih kuatnya budaya setempat dan minimnya akses ke media sosial bagi warga di daerah pedesaan.
Selain itu, banyak duda di Banjarnegara yang kesulitan mencari pasangan melalui jalur online karena keterbatasan ekonomi dan pendidikan. Mereka umumnya lebih memilih cara tradisional yang dianggap lebih efektif dan ekonomis.
Budaya mencari jodoh secara tradisional di Banjarnegara dapat dilihat dari adanya acara-acara khusus, seperti pentas wayang kulit atau ketoprak, yang sering dijadikan ajang perjodohan. Masyarakat setempat percaya bahwa jodoh bisa datang dari mana saja, termasuk dari acara-acara tersebut.
Meskipun cara tradisional masih populer, tidak sedikit pula warga Banjarnegara yang mencari jodoh melalui media sosial. Namun, mereka umumnya menggunakan media sosial sebagai sarana untuk memperluas pergaulan dan berkenalan dengan orang baru, bukan sebagai satu-satunya cara mencari jodoh.
Terlepas dari cara apa yang dipilih, harapan untuk menemukan jodoh yang tepat tetap menjadi dambaan setiap manusia. Semoga kisah Supriyanto, duda Banjarnegara yang mencari jodoh, dapat menginspirasi orang lain yang masih berjuang dalam mencari pendamping hidup.
Kontak Whatsapp
Duda Banjarnegara Cari Jodoh
Jika anda berminat menjalin hubungan, Silahkan isihkan detail anda pada form dibawah ini, lalu Aisyah akan secepatnya menghubungi anda untuk melakukan proses perkenalan, dan semoga menjadi pasangan yang cocok