Duda Hulu Sungai Utara Cari Jodoh Kaya
Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, tengah dihebohkan dengan pemberitaan tentang seorang duda yang tengah mencari jodoh dengan kriteria khusus, yakni kaya raya.
Pria yang diketahui bernama Suhardi (52) ini menjadi viral setelah curahan hatinya tersebar di media sosial. Ia mengaku sudah lama menduda dan ingin segera menikah lagi, namun ia hanya menginginkan wanita yang memiliki materi berlimpah.
“Saya sudah lama menduda dan ingin segera menikah lagi. Tapi saya hanya mau nikah sama perempuan yang kaya,” kata Suhardi saat diwawancarai awak media.
Suhardi mengungkapkan alasannya mencari jodoh kaya adalah karena ia ingin hidup enak dan nyaman. Ia tidak ingin lagi mengalami kesulitan ekonomi seperti yang dialaminya selama masa duda.
“Saya sudah capek hidup susah. Saya ingin nikah sama perempuan yang kaya agar hidup saya lebih enak dan nyaman,” ujarnya.
Kriteria kaya yang dimaksud Suhardi adalah wanita yang memiliki kekayaan minimal Rp 1 miliar. Ia juga meminta agar calon istrinya tersebut berpenampilan menarik dan berpendidikan tinggi.
“Harus kaya, minimal punya aset Rp 1 miliar. Penampilannya juga harus menarik dan pendidikannya tinggi,” kata Suhardi.
Pengakuan Suhardi tentang kriteria jodohnya yang kaya ini menuai reaksi beragam dari masyarakat. Ada yang mendukung, ada pula yang mengecam.
Mereka yang mendukung menganggap bahwa Suhardi berhak mencari jodoh yang sesuai dengan keinginannya. Mereka berpendapat bahwa setiap orang memiliki kriteria jodoh masing-masing.
“Tidak masalah kalau dia mencari jodoh kaya. Itu haknya dia. Toh, dia juga tidak meminta orang lain untuk membantu,” kata seorang warga HSU.
Namun, ada juga yang mengecam sikap Suhardi. Mereka menilai bahwa Suhardi terlalu materialistis dan hanya mementingkan harta benda calon istrinya.
“Ini namanya materialistis. Dia hanya mementingkan harta benda calon istrinya. Bukan mencari jodoh yang baik,” ujar seorang warga lainnya.
Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, Suhardi tetap bersikukuh dengan kriteria jodohnya yang kaya. Ia yakin akan bisa menemukan wanita yang memenuhi keinginannya itu.
“Saya yakin akan bisa menemukan jodoh yang sesuai dengan kriteria saya. Saya sudah banyak berdoa dan berharap kepada Tuhan,” kata Suhardi.
Sementara itu, pakar sosiologi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr. H. Ahmad Alim Bachri, menilai bahwa fenomena duda kaya mencari jodoh ini merupakan dampak dari perubahan nilai-nilai sosial.
“Dulu, orang mencari jodoh berdasarkan kesamaan status sosial dan ekonomi. Tapi sekarang, banyak orang yang lebih mementingkan materi,” kata Alim.
Alim menambahkan, fenomena ini juga dipengaruhi oleh faktor media sosial. Media sosial sering kali menampilkan sosok orang-orang kaya dan sukses, yang membuat sebagian orang tergiur untuk mencari jodoh yang serupa.
“Media sosial juga ikut mendorong orang untuk mencari jodoh yang kaya. Mereka melihat sosok-sosok kaya dan sukses di media sosial, lalu tergiur untuk mencari jodoh seperti itu,” ujar Alim.
Alim berpesan agar masyarakat tidak terjebak dalam materialisme saat mencari jodoh. Ia mengingatkan bahwa kebahagiaan dalam pernikahan tidak ditentukan oleh harta benda, melainkan oleh kesamaan visi dan misi, serta cinta dan kasih sayang.
“Carilah jodoh yang baik, yang sevisi dan semisi dengan kita. Jangan terjebak dalam materialisme. Kebahagiaan dalam pernikahan bukan ditentukan oleh harta benda, tapi oleh cinta dan kasih sayang,” pesan Alim.
Kontak Whatsapp
Duda Hulu Sungai Utara Cari Jodoh Kaya
Jika anda berminat menjalin hubungan, Silahkan isihkan detail anda pada form dibawah ini, lalu Aisyah akan secepatnya menghubungi anda untuk melakukan proses perkenalan, dan semoga menjadi pasangan yang cocok