Duda Sarolangun Cari Jodoh Kaya

Duda Sarolangun Cari Jodoh Kaya: Bukan Cari Harta, Tapi Kesetaraan

Di Sarolangun, Jambi, seorang duda bernama Riki (35) membuat geger media sosial setelah terang-terangan mencari jodoh dengan kriteria khusus: kaya. Pengakuannya ini memantik reaksi beragam dari netizen, ada yang mengecam, ada pula yang memaklumi.

Riki menjelaskan bahwa ia mencari jodoh kaya bukan karena ia matre atau ingin memperkaya diri. Alasannya cukup masuk akal, ia ingin hidup setara dengan calon istrinya kelak.

Duda Sarolangun Cari Jodoh Kaya

“Saya tidak mencari harta, tapi kesetaraan. Saya tidak ingin menikah dengan seseorang yang secara finansial jauh di bawah saya. Itu akan menciptakan kesenjangan dalam rumah tangga,” ujarnya kepada wartawan.

Riki merupakan seorang pengusaha sukses yang memiliki beberapa bisnis di Sarolangun. Ia merasa layak mendapatkan jodoh yang setara dengannya secara materi.

“Saya sudah bekerja keras untuk membangun bisnis saya. Saya tidak keberatan berbagi kekayaan saya dengan istri saya, tapi saya juga ingin dia memiliki sesuatu untuk disumbangkan dalam pernikahan ini,” imbuhnya.

Pernyataan Riki sontak menjadi kontroversi. Netizen yang mengecamnya berpendapat bahwa ia terlalu materialistis dan hanya mengincar harta calon istrinya. Namun, banyak juga yang mendukung keputusan Riki dengan alasan bahwa ia berhak mencari jodoh yang membuat hidupnya lebih baik.

Sosiolog Universitas Jambi, Dr. Andi Rozi, menilai fenomena Riki sebagai cerminan dari perubahan nilai-nilai dalam masyarakat.

“Dulu, orang menikah lebih mengutamakan faktor cinta dan kecocokan karakter. Sekarang, aspek materi menjadi lebih penting. Ini dipengaruhi oleh gaya hidup konsumtif dan persaingan yang semakin ketat,” jelasnya.

Dr. Andi menambahkan bahwa pencarian jodoh berdasarkan kekayaan bisa berdampak negatif pada keharmonisan rumah tangga.

“Jika pernikahan hanya didasarkan pada materi, maka rentan terjadi konflik dan perselingkuhan. Pasangan bisa saling memanfaatkan dan kehilangan rasa saling menghormati,” paparnya.

Meskipun demikian, Dr. Andi juga menekankan bahwa setiap orang berhak memiliki preferensi sendiri dalam mencari jodoh.

“Tidak ada salahnya seseorang mencari jodoh kaya, asalkan mereka menyadari potensi risiko dan dampaknya pada hubungan mereka,” katanya.

Sementara itu, Riki mengaku tidak gentar dengan komentar negatif netizen. Ia tetap bersikukuh mencari jodoh sesuai dengan kriterianya.

“Saya yakin masih banyak wanita kaya yang baik hati dan berjiwa sederajat. Saya optimis bisa menemukan jodoh yang tepat untuk saya,” pungkasnya.

Kisah Riki menjadi perbincangan hangat bukan hanya di Sarolangun, tapi juga di seluruh Indonesia. Pencarian jodoh berdasarkan kekayaan memang masih menjadi topik yang tabu, namun tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini semakin lumrah terjadi.

Penting diingat bahwa mencari jodoh bukan hanya tentang menemukan seseorang yang memenuhi kriteria tertentu, tapi juga tentang menemukan seseorang yang cocok dengan kita baik secara fisik, emosional, dan finansial. Dengan mempertimbangkan semua aspek secara seimbang, kita dapat menemukan jodoh yang membuat kita bahagia dan membangun hubungan yang langgeng.

Kontak Whatsapp

Duda Sarolangun Cari Jodoh Kaya

Jika anda berminat menjalin hubungan, Silahkan isihkan detail anda pada form dibawah ini, lalu Aisyah akan secepatnya menghubungi anda untuk melakukan proses perkenalan, dan semoga menjadi pasangan yang cocok

Form Minat

Leave a Comment