Grup WA Duda Seram Bagian Timur
Di dunia yang semakin modern dan canggih ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tak terkecuali bagi para duda yang tergabung dalam sebuah grup WhatsApp bernama “Duda Seram Bagian Timur”.
Grup ini beranggotakan 10 orang duda yang berasal dari wilayah timur Indonesia. Usia mereka beragam, mulai dari 40 hingga 60 tahun. Semula, grup ini hanya dibuat sebagai wadah komunikasi antar teman yang memiliki kesamaan nasib, yaitu sama-sama berstatus duda.
Namun, seiring berjalannya waktu, grup WhatsApp ini berubah menjadi sebuah komunitas yang unik dan agak menyeramkan. Hal ini bermula dari sebuah kejadian aneh yang dialami oleh salah satu anggota grup bernama Pak Supardi.
Suatu malam, Pak Supardi menerima pesan aneh dari nomor yang tidak dikenal. Pesan tersebut hanya berisi satu kalimat: “Aku akan datang menemuimu.” Awalnya, Pak Supardi mengabaikan pesan tersebut karena mengira itu hanya spam.
Namun, beberapa hari kemudian, Pak Supardi mulai dihantui oleh perasaan tidak nyaman. Dia selalu merasa ada yang mengawasinya, bahkan saat berada di rumahnya sendiri. Dia juga kerap mendengar suara-suara aneh yang tak bisa dijelaskan.
Puncaknya terjadi pada suatu malam saat Pak Supardi sedang tidur sendirian di kamarnya. Tiba-tiba, dia terbangun karena mendengar suara derap kaki di luar kamarnya. Dengan gemetar, dia membuka pintu dan mengintip ke luar.
Di sana, dia melihat sesosok bayangan hitam berdiri di depan kamarnya. Sosok tersebut tinggi besar dan mengenakan jubah hitam. Pak Supardi terpaku ketakutan dan tak bisa berteriak.
Bayangan hitam itu perlahan mendekati Pak Supardi. Saat sosok tersebut semakin dekat, Pak Supardi bisa melihat wajahnya dengan jelas. Wajahnya pucat pasi dan kedua matanya merah menyala.
Pak Supardi ketakutan setengah mati dan berlari sekencang mungkin ke luar rumah. Dia berteriak minta tolong, tetapi tetangganya tak ada yang mendengar. Bayangan hitam itu terus mengejar Pak Supardi hingga ke sebuah lapangan kosong.
Di tengah lapangan, bayangan hitam itu menghilang begitu saja. Pak Supardi terjatuh ke tanah dan terisak ketakutan. Dia segera menghubungi teman-temannya di grup WhatsApp dan menceritakan pengalaman seramnya.
Mendengar cerita Pak Supardi, anggota grup lainnya merasa merinding. Mereka mulai curiga bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan grup mereka. Mereka pun memutuskan untuk melakukan penyelidikan sendiri.
Mereka memeriksa riwayat pesan di grup dan menemukan fakta yang mengejutkan. Ternyata, pesan aneh yang diterima Pak Supardi juga dikirim ke anggota grup lainnya. Namun, hanya Pak Supardi yang mengalami kejadian menyeramkan.
Anggota grup pun semakin khawatir dan memutuskan untuk mengadakan pertemuan untuk membahas masalah ini. Mereka bersepakat untuk mencari tahu siapa pengirim pesan misterius yang meneror anggota grup.
Pertemuan itu berlangsung di sebuah kafe di pusat kota. Ke-10 anggota grup hadir dengan wajah tegang. Mereka saling bertukar informasi dan pendapat mengenai kejadian yang dialami Pak Supardi.
Setelah berdiskusi cukup lama, mereka akhirnya menemukan sebuah petunjuk penting. Ternyata, pengirim pesan misterius menggunakan nomor telepon yang berasal dari sebuah desa terpencil di wilayah timur.
Tanpa pikir panjang, mereka pun langsung berangkat menuju desa tersebut. Perjalanan mereka cukup jauh dan melelahkan. Namun, mereka tetap semangat karena ingin mengungkap misteri di balik grup WhatsApp “Duda Seram Bagian Timur”.
Sesampainya di desa, mereka mulai mencari informasi tentang nomor telepon yang digunakan pengirim pesan misterius. Mereka bertanya kepada warga sekitar dan akhirnya berhasil menemukan rumah pemilik nomor tersebut.
Ketika mereka tiba di rumah tersebut, mereka terkejut karena rumah itu terlihat sangat kumuh dan angker. Pintu rumah itu tertutup rapat dan tidak ada seorang pun yang keluar.
Dengan perasaan takut-takut, mereka mengetuk pintu rumah tersebut. Tak lama kemudian, pintu dibuka oleh seorang wanita tua yang berambut putih dan berwajah pucat.
Wanita tua itu terlihat terkejut melihat mereka. Dia bertanya apa yang mereka cari. Anggota grup pun menjelaskan tujuan mereka dan menunjukkan nomor telepon yang digunakan untuk mengirim pesan misterius.
Mendengar penjelasan mereka, wanita tua itu langsung menangis. Dia mengaku bahwa nomor telepon tersebut adalah milik anaknya yang telah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Anggota grup tercengang mendengar pengakuan wanita tua tersebut. Mereka semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan grup WhatsApp mereka. Mereka pun meminta maaf kepada wanita tua itu karena telah mengganggunya.
Sebelum meninggalkan desa, mereka berjanji akan menghapus grup WhatsApp “Duda Seram Bagian Timur” dan tidak akan pernah lagi menggunakan nomor telepon tersebut.
Sejak kejadian itu, hidup anggota grup pun kembali normal. Mereka tidak pernah lagi mengalami kejadian aneh atau dihantui oleh bayangan hitam. Namun, pengalaman mereka di grup WhatsApp tersebut tetap menjadi sebuah misteri yang tak terlupakan.
Hingga saat ini, tidak ada yang tahu pasti siapa sebenarnya pengirim pesan misterius tersebut. Ada yang berspekulasi bahwa itu adalah arwah anak wanita tua yang meninggal dunia. Ada juga yang percaya bahwa itu adalah ulah makhluk halus yang ingin mengganggu anggota grup.
Apapun kebenarannya, kisah “Grup WA Duda Seram Bagian Timur” menjadi sebuah legenda urban yang diceritakan turun-temurun di kalangan masyarakat setempat. Dan setiap kali ada yang mendengar cerita tersebut, bulu kuduk mereka selalu merinding.
Kontak Whatsapp
Grup WA Duda Seram Bagian Timur
Jika anda berminat menjalin hubungan, Silahkan isihkan detail anda pada form dibawah ini, lalu Aisyah akan secepatnya menghubungi anda untuk melakukan proses perkenalan, dan semoga menjadi pasangan yang cocok