Janda Sleman Cari Jodoh Kaya, Warganet Heboh
Pengumuman mencari jodoh yang tak biasa baru-baru ini viral di media sosial. Seorang janda asal Sleman, Yogyakarta, mengunggah pengumuman yang menyatakan bahwa ia mencari pasangan kaya raya.
Unggahan yang tersebar di berbagai platform media sosial itu sontak mengundang reaksi beragam dari warganet. Ada yang merasa terkejut dan geli, ada pula yang mengecam sikap janda tersebut.
Dalam pengumumannya, wanita paruh baya itu mengaku berstatus janda dan berusia 50 tahun. Ia menyatakan bahwa ia mencari jodoh yang kaya raya, berusia di atas 60 tahun, dan berpenampilan menarik.
“Saya seorang janda, umur 50 tahun. Saya mencari pria kaya raya, minimal punya aset Rp 10 miliar. Usia di atas 60 tahun, berpenampilan menarik, dan tidak pelit,” tulisnya dalam pengumuman tersebut.
Pengumuman itu pun langsung menjadi buah bibir warganet. Banyak yang mempertanyakan alasan di balik pencarian jodoh yang didasarkan pada kekayaan. Ada pula yang menilai sikap janda tersebut terlalu materialistis.
“Cari jodoh kok pakai syarat kaya raya? Apa tidak ada kriteria lain yang lebih penting?” komentar seorang warganet.
“Kalau cuma mau cari harta, mending jadi sugar mommy aja, jangan cari suami,” timpal warganet lainnya.
Selain menuai kritik, pengumuman tersebut juga mengundang komentar kocak dari warganet. Mereka membuat meme dan parodi yang mengolok-olok pencarian jodoh bermotif kekayaan.
“Saya juga janda, tapi saya cari suami yang kaya hati. Minimal punya aset Rp 10 triliun di akhirat,” komentar seorang warganet dengan nada sarkas.
Terlepas dari kontroversi yang ditimbulkan, pengumuman tersebut telah terbukti efektif dalam menarik perhatian. Dalam waktu singkat, postingan tersebut telah dibagikan ribuan kali dan dikomentari oleh puluhan ribu warganet.
Psikolog Klinis dari Universitas Gajah Mada, Kasandra Putranto, menilai bahwa pencarian jodoh berdasarkan kekayaan merupakan fenomena yang sebenarnya sudah lama terjadi di masyarakat. Namun, belakangan ini menjadi semakin menonjol karena media sosial yang memudahkan orang untuk mengekspresikan keinginan mereka.
“Ini adalah cerminan dari nilai-nilai materialistik yang semakin dianut oleh masyarakat. Orang cenderung mengejar kekayaan dan status sebagai simbol kesuksesan dan kebahagiaan,” kata Kasandra.
Namun, Kasandra mengingatkan bahwa mencari jodoh berdasarkan kekayaan saja tidak menjamin kebahagiaan jangka panjang dalam berumah tangga. Ia menekankan pentingnya mencari pasangan yang memiliki kesamaan nilai, tujuan hidup, dan karakter.
“Kekayaan memang penting, tapi bukan segalanya. Yang lebih penting adalah menemukan pasangan yang bisa saling melengkapi dan mendukung dalam suka maupun duka,” ujar Kasandra.
Terkait dengan pengumuman pencarian jodoh di Sleman, Kasandra menilai bahwa hal tersebut merupakan pilihan pribadi masing-masing individu. Namun, ia berharap agar masyarakat tidak terlalu menghakimi atau mengolok-olok pilihan orang lain.
“Setiap orang punya hak untuk mencari pasangan hidup sesuai dengan kriterianya masing-masing. Kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk mengikuti nilai-nilai kita,” kata Kasandra.
Adapun bagi mereka yang mungkin tertarik dengan pengumuman pencarian jodoh tersebut, Kasandra menyarankan agar bersikap hati-hati dan jeli dalam memilih pasangan.
“Jangan hanya tergiur oleh kekayaan atau penampilan saja. Cari tahu juga personality, latar belakang, dan tujuan hidupnya. Pastikan bahwa ia adalah orang yang bisa diajak bekerja sama untuk membangun kehidupan bersama yang bahagia,” tutup Kasandra.
Kontak Whatsapp
Janda Sleman Cari Jodoh Kaya
Jika anda berminat menjalin hubungan, Silahkan isihkan detail anda pada form dibawah ini, lalu Aisyah akan secepatnya menghubungi anda untuk melakukan proses perkenalan, dan semoga menjadi pasangan yang cocok