Perkumpulan Janda Trenggalek: Membangun Kehidupan Baru dalam Keberagaman
Di tengah pergolakan hidup, terkadang jalan yang dipilih membawa kita pada persimpangan tak terduga. Bagi seorang janda, kehilangan sosok pendamping hidup dapat menjadi sebuah cobaan berat yang mengguncang pondasi kehidupan mereka. Namun, di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, sekelompok perempuan tangguh telah membuktikan bahwa kesedihan dan keterpurukan bukanlah akhir dari segalanya. Mereka tergabung dalam sebuah wadah bernama Perkumpulan Janda Trenggalek.
Perkumpulan ini didirikan pada tanggal 11 November 2017 atas inisiatif Ibu Umi Ningsih, seorang perempuan yang juga menjadi seorang janda. Berawal dari keprihatinannya melihat banyaknya perempuan di desanya yang mengalami kesulitan ekonomi dan sosial setelah ditinggal wafat oleh suami, ia tergerak untuk membuat sebuah komunitas yang dapat menjadi tempat berbagi, belajar, dan tumbuh bersama.
“Awalnya, kami hanya berkumpul secara informan di rumah-rumah warga. Kami saling menceritakan pengalaman hidup, saling menguatkan, dan mencoba mencari solusi untuk berbagai masalah yang kami hadapi,” ungkap Ibu Umi Ningsih, Ketua Perkumpulan Janda Trenggalek.
Seiring waktu, jumlah anggota perkumpulan pun terus bertambah pesat. Dari yang awalnya hanya beberapa orang, kini Perkumpulan Janda Trenggalek telah memiliki lebih dari 200 anggota yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek. Keberagaman latar belakang dan profesi para anggota menjadi kekuatan utama perkumpulan ini. Ada yang berprofesi sebagai petani, pedagang, pengrajin, hingga pegawai negeri sipil.
“Kami memiliki anggota dari berbagai lintas usia, agama, dan status sosial. Ada yang masih muda, ada pula yang sudah lanjut usia. Ada yang sudah memiliki anak dan juga yang belum. Kami semua saling menghargai dan menerima perbedaan yang ada,” tambah Ibu Umi.
Berbekal semangat kebersamaan dan gotong royong, Perkumpulan Janda Trenggalek aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan bermanfaat bagi para anggotanya. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
Pemberdayaan Ekonomi: Perkumpulan memberikan pelatihan keterampilan kepada para anggota, seperti pelatihan menjahit, memasak, dan membuat kerajinan tangan. Para anggota juga dibantu untuk memasarkan hasil produk mereka melalui berbagai pameran dan bazar.
Pendidikan dan Keterampilan: Perkumpulan mengadakan kelas-kelas belajar, seperti kelas keaksaraan, kelas komputer, dan kelas bahasa Inggris. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para anggota agar dapat bersaing di dunia kerja.
Pelayanan Kesehatan: Perkumpulan bekerja sama dengan pihak puskesmas dan rumah sakit setempat untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada para anggota. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan rutin, pengobatan, dan konseling kesehatan.
Kegiatan Sosial: Perkumpulan juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial di masyarakat, seperti bakti sosial, bersih-bersih lingkungan, dan pemberian bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Selain berbagai kegiatan yang telah disebutkan di atas, Perkumpulan Janda Trenggalek juga memiliki program tabungan dan pinjaman yang dikelola secara mandiri oleh para anggota. Program ini bertujuan untuk membantu para anggota yang membutuhkan modal usaha atau mengalami kesulitan keuangan.
“Kami ingin membangun sebuah ekosistem yang saling mendukung antar sesama anggota. Kami percaya bahwa dengan kebersamaan dan gotong royong, kami bisa bangkit dari keterpurukan dan membangun kehidupan baru yang lebih baik,” kata Ibu Umi.
Keberadaan Perkumpulan Janda Trenggalek telah membawa dampak positif yang signifikan bagi kehidupan para anggotanya. Banyak anggota yang mengaku telah mengalami peningkatan kesejahteraan ekonomi, peningkatan keterampilan, dan peningkatan kepercayaan diri setelah bergabung dengan perkumpulan.
“Saya sangat berterima kasih kepada Perkumpulan Janda Trenggalek. Di sini, saya merasa seperti memiliki keluarga baru. Saya mendapatkan banyak dukungan dan bimbingan dari teman-teman sesama anggota,” ungkap seorang anggota perkumpulan yang bernama Ibu Fatimah.
Kisah Perkumpulan Janda Trenggalek merupakan bukti nyata bahwa kekuatan perempuan tidak terbatas. Dengan semangat kebersamaan dan keberagaman, mereka mampu mengubah keterpurukan menjadi sebuah kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang. Mereka membuktikan bahwa bahkan dalam situasi yang sulit, perempuan tetap bisa menjadi penopang bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Kontak Whatsapp
Perkumpulan Janda Trenggalek
Jika anda berminat menjalin hubungan, Silahkan isihkan detail anda pada form dibawah ini, lalu Aisyah akan secepatnya menghubungi anda untuk melakukan proses perkenalan, dan semoga menjadi pasangan yang cocok